Apakah
Anda sering mendapat kabar seorang anak yang akhlaq-nya jauh berbeda dari orang
tuanya? Orangtuanya ahli ibadah, dermawan kepada orang lain, sementara anaknya
jadi benalu keluarga dan masyarakat.
Di
bawah ini adalah sebuah do’a yang saya dapatkan dari mertua, untuk saya share
secara luas. Kata mertua, itu adalah amalan warisan berbahasa Jawa dari
keturunan Sunan Kalijaga. Silakan Anda catat sebagai salah satu ikhtiyar mulang (mengajar) jabang bayi
(calon anak) sejak dari kandungan.
“Bismillahirrahmanirrahim…
Alhamdulillahi Rabbil Alamin. Allahumma Shalli Ala
Sayyidina Muhammad
Hai si jabang bayi, pumo-pumo Siro!
Ojo durhoko marang Allah lan siro ojo durhoko marang
utusane Allah lan siro ojo durhoko marang bopo biyung iro….lan siro ojo durhoko
marang guru-guru niro, lan siro ojo durhoko marang sedulur Islam kabeh….
Hai si jabang bayi, pumo-pumo siro ojo sugeh lelewo,
siro ojo sugeh ngguyu, siro ojo sugeh tangis
Hai si jabang bayi, siro iling-ilingo pameling ingsung,
yen ileng ojo siro lali-lali.”
Setelah
itu, bacalah Surat al-Fatihah sekali
dan tiuplah pusar istri Anda yang sedang hamil. Tiga kali tiupan.
[MasBad]
0 komentar:
Posting Komentar